Rokok Para Audio Engineer

12/28/2014 0 Comments

Suara gitar meraung-raung dari dalam studio rekaman DMU, sejenak break istirahat dan dapat dipastikan selalu ada rokok yang disedot selama sesi istirahat itu.  Perlahan Musisi dan para Engineer keluar dari studio rekaman, setiap orang mempunyai selera tersendiri dalam menyedot rokok, ada yang suka E-mild karena lebih muda, ada yang Malioboro berjiwa koboi dan elit, Dji Roe Loe suka kretek dan lebih berat, ada juga yang merek apa aja asal ngebul dan minta punya teman.

Ada mitos bahwa rokok itu menenangkan, sehingga membuat otak rileks dan bisa memunculkan ide-ide yang cemerlang, jadi tidak sedikit musisi yang dalam sesi rekaman disaat kebuntuan dan kesumpekan melanda mereka memilih untuk menyedot rokok. Kebanyakan dari mereka menyedot rokok itu diluar studio, karena studio rekaman kebanyakan memiliki ruang kedap dan ber AC. Mungkin suatu saat ada studio yang memperbolehkan musisinya untuk merokok dalam studio saat sesi rekaman, jadi ide mengalir langsung direkam, kalo diluar studio saat menyedot rokok ide cemerlang keluar tetapi begitu masuk kembali kedalam studio lenyap begitu saja.


Kebayangkan gimana studio yang dipenuhi asap rokok? Rock n Rol gilaaakkk.... solusi satu-satunya studio tersebut memiliki ventilasi udara yang bagus tetapi tidak membuat suara keluar dari ruangan, maka diperlukan tata ruang yang bagus. Dan yang menjadi pertanyaan adalah sebenarnya mitos tentang rokok dan karya yang cemerlang bener gak sih? Seberapa penting sih rokok dalam menunjang bermusikmu? Berapa banyak yang kamu butuhkan dan merek apa sih favoritmu (kalo yang ini mohon disamarkan sekreatif mungkin).

0 komentar: