Rokok Para Audio Engineer
Suara gitar meraung-raung dari dalam studio
rekaman DMU, sejenak break istirahat dan dapat dipastikan selalu ada rokok yang
disedot selama sesi istirahat itu.
Perlahan Musisi dan para Engineer keluar dari studio rekaman, setiap
orang mempunyai selera tersendiri dalam menyedot rokok, ada yang suka E-mild
karena lebih muda, ada yang Malioboro berjiwa koboi dan elit, Dji Roe Loe suka
kretek dan lebih berat, ada juga yang merek apa aja asal ngebul dan minta punya
teman.
Ada mitos bahwa rokok itu menenangkan, sehingga
membuat otak rileks dan bisa memunculkan ide-ide yang cemerlang, jadi tidak
sedikit musisi yang dalam sesi rekaman disaat kebuntuan dan kesumpekan melanda
mereka memilih untuk menyedot rokok. Kebanyakan dari mereka menyedot rokok itu
diluar studio, karena studio rekaman kebanyakan memiliki ruang kedap dan ber
AC. Mungkin suatu saat ada studio yang memperbolehkan musisinya untuk merokok
dalam studio saat sesi rekaman, jadi ide mengalir langsung direkam, kalo diluar
studio saat menyedot rokok ide cemerlang keluar tetapi begitu masuk kembali
kedalam studio lenyap begitu saja.
Kebayangkan gimana studio yang dipenuhi asap
rokok? Rock n Rol gilaaakkk.... solusi satu-satunya studio tersebut memiliki
ventilasi udara yang bagus tetapi tidak membuat suara keluar dari ruangan, maka
diperlukan tata ruang yang bagus. Dan yang menjadi pertanyaan adalah sebenarnya
mitos tentang rokok dan karya yang cemerlang bener gak sih? Seberapa penting
sih rokok dalam menunjang bermusikmu? Berapa banyak yang kamu butuhkan dan merek
apa sih favoritmu (kalo yang ini mohon disamarkan sekreatif mungkin).
0 komentar: